Tuesday, May 14, 2013

Penetapan Kadar Clor Aktif Dari Larutan Hipoklorit

LANDASAN TEORI


Klorin adalah bahan kimia yang penting untuk beberapa proses penurunan air, penjangkitan dan dalam pelunturan. Klor merupakan salah satu zat desinfektan yang sering digunakan dalam pengolahan air minum. Zat kimia lain yang dapat digunakan sebagai desinfektan adalah ozon (O3), klordioksidan, dan sebagainya. Dua faktor penting yang mempengaruhi proses desinfektan adalah waktu bereaksi dan konsentrasi zat desinfektan.
Senyawa ini umum digunakan dalam pengolahan limbah, produksi air minum maupun sebagai katalis, baik di industri maupun di laboratorium. Bila dilarutkan dalam air, besi (III) klorida mengalami hidrolisis yang merupakan reaksi eksotermis (menghasilkan panas). Hidrolisis ini menghasilkan larutan yang coklat, asam, dan korosif, yang digunakan sebagai koagulan pada pengolahan limbah dan produksi air minum. Larutan ini juga digunakan sebagai pengetsa untuk logam berbasis-tembaga pada papan sirkuit cetak (PCB). Anhidrat dari besi (III) klorida adalah asam Lewis yang cukup kuat, dan digunakan sebagai katalis dalam sintesis organik
Klor aktif akan membebaskan iodine I2 dari larutan kaliumiodida KI jika pH < 8 (terbaik adalah pH < 3 atau 4), sesuai reaksi i dan ii. Sebagai indicator digunakan kanji yang merubah warna sesuai larutan yang mengandung iodine menjadi biru. Untuk menentukan jumlah klor aktif, iodine yang telah dibebaskan oleh klor aktif tersebut dititrasikan dengan larutan standar natriumtiosulfat, sesuai rekasi iii. Titik akhir titrasi dinyatakan dengan hilangnya warna biru dari  larutan. Asam asetik HAs (CH3COOH) harus digunakan untuk menurunkan pH larutan sampai 3 atau 4.

Reaksi-reaksi yang terjadi dalam analisa ini adalah :
                  OCl- + 2 KI + 2 HAs ----->  I2 + 2 KAs + Cl- + 2 H2O
      NH2Cl + 2 KI + 2 HAs ----->  I2 + KAs + KCl + NH4As
      I2 + kanji ----->  warna biru
      I2 + 2 Na2S2O3 ----->  Na2S4O6 + 2 NaI                                                             

Cairan pemutih (pengelantang) untuk pemutih pakaian (mencuci) banyak di jual di pasaran dengan berbagai merk dagang, misalnya bayclean, sunclean, dan lain-lainnya. Di dalam cairan pemutih tersebut terdapat  bahan aktif  NaClO yang umumya mempunyai kadar 5,25% (menurut label). Kadar NaClO tersebut dapat ditentukan melalui titrasi volumetric dengan Na2S2O3 sebagai larutan standart.

No comments:

Post a Comment