Thursday, May 30, 2013

KISAH INSFIRATIF HABIBI & AINUN

Mata Najwa dengan judul "Separuh Jiwaku Pergi" memaparkan kisah Habibie dengan mendiang Ainun Habibie.Dari Program televisi yang saat itu sedang menayangkan  “MATA NAJWA”. penuh dengan rangkaian executive summary dan grafik, program televisi tersebut membahas tentang kisah cinta antara mantan presiden Republik Indonesian B.J. Habibie dan ibu Ainun Habibie dengan topik *separuh jiwaku pergi*. Dimulai dengan percakapan mengenai masa-masa pasca B.J. Habibie ditinggal oleh sang almarhumah.Habibie dan Ainun, The Power of Love'.
Dalam 48 tahun 10 hari kami bersama,tak pernah kami berpisah..
Saya tidak pernah menyangka ada perasaan yang sehebat ini„,tapi sekaligus perih juga…
Saya tidak pernah bayangkan akan kehilangan seperti ini…
Tapi saya yakin„walaupun separuh jiwa saya serasa pergi„
tapi Ibu tetap tinggal di dalam ini (sambil menepuk dada)
Setiap saya memejamkan mata„
saya merasa bisa melihat Ibu di setiap ruangan ini..”
Kata kata selanjutnya yang beliau lontarkan diucapkan sedemikian rupa agar beliau bisa tegar tanpa separuh jiwanya..
“Aku ingat lekat sepasang mata dan senyumannya,
kini aku merasakan bayang matanya menghilang perlahan – lahan.
Itu masalahku, dan harus kuatasi itu.
ibu memang sudah pergi, tapi dia tidak pernah pergi dari hati saya”
jika kamu punya rencana masa depan,
saya tidak punya hak untuk tidak menjunjung tinggi rencana dan harapan masa depan kamu itu.”
(emmm…agree with him..love is supporting each other to achieve more)

Pertemuan mereka diawali dari masa kecil mereka saat menduduki bangku SMA, mereka adalah dua bintang kelas yang sangat populer di sekolah. Akan tetapi, saat itu bu Ainun adalah jagoan sekolah yang terkenal agak tomboy sedangkan pak Habibie (atau Roy, panggilan masa kecil beliau) adalah sosok yang terkenal jago bidang saintis sedari duduk di bangku sekolah. Guru mereka dahulu sering menjodohkan mereka berdua, akibat prestasinya yang tinggi di sekolah. Tapi hal ini hanya dianggap lintas lalu oleh Roy.
Bu Ainun sedari dulu memang primadona sekolah akan tetapi, hal tersebut tidak menggetarkan hati Habibie remaja untuk mendekatiya. Sepulang dari luar negeri untuk menempuh pendidikan, pak Habibie baru muali menyadari pesona bu Ainun, saat bermain ke rumah temannya yang kebetulan adalah kakak dari bu Ainun.
Beliau tiba-tiba melihat Ainun sedang memakai pakaian kasual kaos dengan celana jins, hal ini membuat Habibie terperangah dan beliau berkata:
“Ainun, mana mungkin gula merah menjadi gula pasir?”
(Hal ini memperlihatkan tercengangnya beliau melihat Ainun  yang telah menjadi gadis remaja dewasa yang cantik).
kisah ini berlanjut hingga akhirnya mereka dipertemukan menjadi satu di pelaminan. Kata-kata yang saya ingat dari pak Habibie adalah:
Trimakasih ya Allah Engkau lahirkan aku untuk Ainun,dan Ainun untuk saya.
Trimakasih ya Allah Engkau pertemukan aku dengan Ainun,dan Ainun dengan saya….
Sepanjang isi hati  benar- benar menitikkan air mata. Ternyata ada juga kisah cinta antara manusia yang dilandasi rasa cinta murni seperti kisah pak Habibie dan ibu Ainun.
Akhir dari posting saya kali ini saya akan menampilkan puisi dari pak Habibie saat melepas kepergian jenazah ibu Ainun….

Surat terakhir B.J.Habibie untuk Alm. Ainun Habibie …..

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,dan kematian adalah sesuatu yang pasti,

dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,

adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,

sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,

hatiku seperti tak di tempatnya,

dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang,

rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.

Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,

pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,

aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,

tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.

mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,

tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,

kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,

Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,

kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

selamat jalan sayang,

cahaya mataku, penyejuk jiwaku,

selamat jalan, calon bidadari surgaku ….

BJ.HABIBIE


Tak hanya Romeo dan Juliet yang memliki kisah cinta sejati nan romantis. Habibie dan Ainun pun memiliki kesetiaan cinta hingga akhirnya maut memisahkan mereka.

Film menceritakan bagaimana Habibie dan Ainun saling berpegangan tangan menghadapi berbagai rintangan hidup. Ainun merupakan cinta pertama dan terakhir untuk Habibie. Sang ahli pesawat terbang merupakan kawan lama Ainun. Setelah berpisah sekian lama, cinta mempertemukan mereka di Bandung, Jawa Barat.
Mereka kemudian menikah kemudian terbang ke Jerman. Sejak itu, Ainun terus mendampingi pujaan hatinya mengabdikan diri untuk Indonesia.
Film yang membuka mata hati dunia saat ini  'Habibie dan Ainun' berdasarkan buku dengan judul serupa. Proses pengambilan gambar berlokasi di Klaten dan Semarang.(RRN)"Cinta Pertama & Terakhir Pak Habibie Dalam Film Habibie & Ainun"
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Berbagai macam Resah,Rasa ditumpahkan pak Habibie dalam tulisannya. Mengajak kita untuk menikmati surat cinta atas kekaguman abadi seorang suami. mengajak mendalami jurnal politik mengenai kondisi situasi genting negara yang baru merdeka. mengajak merenungi isi pikiran seorang putra bangsa dengan kecintaannya yang luar biasa pada negara dan bangsanya yaitu Indonesia.
Buku ini bukan tentang Bu Ainun, bukan pula Pak Habibie. Buku ini mutlak mengenai Habibie&Ainun. Saya pernah berpikir tidak ada rumah tangga yang benar-benar sempurna, jauh dari segala keburukan. Pasti ada ketidakpuasan dan perselisihan serta-serta kekecewaan. Namun membaca novel catatan hati pak habibie  mengenai istrinya, saya seperti diyakinkan kembali bahwa rumah tangga yang mendekati kesempurnaan itu memang ada.
Setelah menikah dan berbulan madu, Ainun harus ikut suaminya yang sedang dalam proses mendapatkan gelar S3, merantau ke Jerman. Bukan hal yang mudah bagi seorang anak gadis cemerlang dan tinggal di apartemen kecil di Oberfortsbach, desa kecil di pinggiran Jerman Barat.
Biaya untuk kehidupan sehari-hari pas-pasan, sampai pada tahun-tahun awal Habibie harus berhemat dengan berjalan kaki sejauh 15k menuju tempat kerjanya beberapa hari dalam seminggu. Susah jadi Bu Ainun. Suami sibuk dengan promosi  S3 dan bekerja setengah hari sebagai Asisten di Intitut Konstruksi Ringan Universitas. Habibie sering mencuri waktu bekerja di pabrik kereta api mendesain gerbong-gerbong berkonstruksi ringan. Tidak ada keluarga, kerabat dan tetangga untk diajak ngobrol. Tidak ada hiburan. Bahasa Jerman juga pas-pasan. Pantaslah pak Habibie cinta luar biasa pada Bu Ainun, tidak pernah beliau mengeluh! Tidak pernah sedikitpun, tentang apapun,2 orang anak lelaki, Ilham dan Thareq.
Setelah lulus S3, Habibie ditawari pekerjaan oleh Talbot dan Boeing, dua industri konstruksi terkemuka. Pak Habibie menolak dan memilih untuk pindah ke Hamburg, dimana ia melamar dan diterima di perusahaanHamburger Flugzeugbau HFB. Selepas itu, beliau menjadi pejabat penting perusahaan Messerschmitt Bolkow Blohm. Kemudian beliau dipanggil pulang oleh Presiden Soeharto untuk membangun industri dirgantara Indonesia dan menyumbangkan bakti kepada tanah air. Tidak lama setelahnya, Pak Habibie diangkat menjadi anggota Kabinet Pembangunan Pak Harto, menampuk jabatan Menteri Riset dan Teknologi. Beliau menjadi anggota kabinet selama beberapa periode kepemimpinan Pak Harto, kurang lebih 20 tahun lamanya.
Tahun 1998, ketika dilaksanakan pemilihan umum, Pak Harto secara mengejutkan menggandeng beliau sebagai pasangannya dalam pilpres. Sebuah keputusan yang tidak mudah, mengingat Indonesia sedang dilanda krisis ekonomi parah dan mulai banyak pihak yang mencoba menggoyang tampuk  kursi kepemimpinanya. Pak Habibie akhirnya menjadi Presiden RI ke-3. Bu Ainun juga menjadi ibu negara RI ke-3.
Mengutip perkataan beliau dalam buku :
‘’Mengapa saya tidak bekerja ? Bukankah saya dokter ? Memang. Dan sangat mungkin saya bekerja waktu itu. Namun saya pikir : buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yang barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan resiko kami sendiri kehilangan kedekatan pada anak sendiri ? Apa artinya ketambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang sendiri, saya bentuk sendiri pribadinya ? Anak saya akan tidak mempunyai ibu. Seimbangkah anak kehilangan ibu bapak, seimbangkah orangtua kehilangan anak, dengan uang dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja ? Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan. Tiga setengah tahun kami bertiga hidup begitu.’’
Dari Pak Habibie, saya juga belajar banyak. Walaupun buku ini bukan merupakan biografi beliau, lebih seperti auto-biografi mengenai kehidupan rumah tangga Habibie-Ainun, namun saya dapat menangkap beberapa pemikiran Pak Habibie, mengenai dirinya sendiri, mengenai kehidupannya, serta mengenai Indonesia.
Begitu banyak yang dapat dipetik dari buku ini. Pelajaran menjadi seorang wanita, istri, maupun ibu. Pelajaran mencintai seseorang secara penuh dan utuh. Pelajaran menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar, serta banyak pelajaran lainnya.
Berikut ini kutipan isi surat Cintanya :
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu. Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi……
“Saya dilahirkan untuk Ainun dan Ainun dilahirkan untuk saya”
……Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan, calon bidadari surgaku ….


Tuesday, May 14, 2013

Penetapan (NaclO3) natrium klorat BM 106,44 cara yodometri

LANDASAN TEORI


Dasar : I2 + 2e 2I-
Yodometri : bila I- sebagai reduktor
Yodimetri : bila I- sebagai oksidator
Yodometri I- (+) oksidator
Sebagai I- biasa dipakai KI. Reaksi dapat berlangsung dalam lingkungan asam atau netral. Contoh :
BrO3 + 6 H+ + 6I- 3 H2O + 3 I2 + Br-
IO3 + 6H++5I- 3 H2O + 3 I2
Dalam yodometri I- dioksidis suatu oksidator. Jika oksidatornya kuat tidak apa-apa, tetapi jika oksidatornya lemah maka oksidasinya berlangsung sangat lambat dan mungkin tidak sempurna, ini harus dihindari.
Cara menghindari :
v  Mempebesar [H+]
Jika oksidasinya kuat dengan menambah H+ atau menurunkan pH
v  Memperbesar [I-]
Misalnya oksidasi dengan Fe3+
Fe3+ + I- Fe2+ + ½ I2
Dengan mengeluarkan I2 yang berbentuk dari campuran reaksi : misalnya dikocok dengan kloroform, karbon tetra klorida atau bisulfida, maka I2 akan masuk dalam pelarut organis ini, sebab I2 lebih mudah larut dalam senyawa solven organic daripada dalam air.
Cara menentukan titik akhir titrasi:
v  Tanpa indikator
Dapat dilakukan karena I2 dalam KI warna kuning, titrasi akhir kalau warna kuning hilang.
v  Dengan indikator amilum
Sebab I2 + amilum menghasilkan warna biru. Makin sensitive bila berisi I- dan kurang sensitive bila larutan panas

Yodometri adalah titrasi yang menggunakan larutan Na2S2O3 sebagai titran untuk menentukan kadar iyodium yang dibebaskan pada suatu reaksi redoks. Reaksi yang terjadi adalah
Oksidator +2I- I2 + reduktor
I2 + S2O32- 2I- + S4O62-S
Diantara sekian banyak contoh teknik atau dalam analisis kuanitatif terdapat 2 cara melakukan analisis dengan menggunakan senyawa pereduksi iodium yaitu secaa lagsung dan tidak langsung. Cara langsung disebut iodimetri(digunakan larutan iodium untuk mengoksidasi reduktor-reduktor yang dapat dioksidasi secaa kuantitatif pada titik ekivalennya). Namun,metode iodimetri ini jarang dilakukan mengingat iodium sendiri merupakan oksidator yang lemah. Sedangkan cara tidak langsung disebut iodometri(oksidator yang dianalisi kemudian direaksikan dengan ion iodide berlebih dalam keadaan yang sesuai yang selanjutnya iodium dibebaskan secara kuantitatif dan dititrasi dengan larutan natrium tiosulfat stndar atau asam arsenit).
Reaksi-reaksi kimia yang melibatkan oksidasi reduksi dipergunakan secara luas oleh analisis titrimetrik. Ion-ion dari berbagai unsur dapat hadir dalam kondisi oksidasi yang berbeda-beda, menghasilkan kemungkinan banyak reaksi redoks. Banyak dari reaksi-reaksi ini memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam analisi titrimetrik dan penerapan-penerapannya cukup banyak.
Iodometri adalah analisa titrimetrik yang secara tidak langsung untuk zat yang bersifat oksidator seperti besi( III), tembaga (II), dimana zat ini akan mengoksidasi iodida yang ditambahkan membentuk iodin. Iodin yang terbentuk akan ditentukn dengan menggunakan larutan baku tiosulfat .

Oksidator + KI → I2 + 2e I2 + Na2S2O3 → NaI + Na2S4O6

Penetapan Kadar Clor Aktif Dari Larutan Hipoklorit

LANDASAN TEORI


Klorin adalah bahan kimia yang penting untuk beberapa proses penurunan air, penjangkitan dan dalam pelunturan. Klor merupakan salah satu zat desinfektan yang sering digunakan dalam pengolahan air minum. Zat kimia lain yang dapat digunakan sebagai desinfektan adalah ozon (O3), klordioksidan, dan sebagainya. Dua faktor penting yang mempengaruhi proses desinfektan adalah waktu bereaksi dan konsentrasi zat desinfektan.
Senyawa ini umum digunakan dalam pengolahan limbah, produksi air minum maupun sebagai katalis, baik di industri maupun di laboratorium. Bila dilarutkan dalam air, besi (III) klorida mengalami hidrolisis yang merupakan reaksi eksotermis (menghasilkan panas). Hidrolisis ini menghasilkan larutan yang coklat, asam, dan korosif, yang digunakan sebagai koagulan pada pengolahan limbah dan produksi air minum. Larutan ini juga digunakan sebagai pengetsa untuk logam berbasis-tembaga pada papan sirkuit cetak (PCB). Anhidrat dari besi (III) klorida adalah asam Lewis yang cukup kuat, dan digunakan sebagai katalis dalam sintesis organik
Klor aktif akan membebaskan iodine I2 dari larutan kaliumiodida KI jika pH < 8 (terbaik adalah pH < 3 atau 4), sesuai reaksi i dan ii. Sebagai indicator digunakan kanji yang merubah warna sesuai larutan yang mengandung iodine menjadi biru. Untuk menentukan jumlah klor aktif, iodine yang telah dibebaskan oleh klor aktif tersebut dititrasikan dengan larutan standar natriumtiosulfat, sesuai rekasi iii. Titik akhir titrasi dinyatakan dengan hilangnya warna biru dari  larutan. Asam asetik HAs (CH3COOH) harus digunakan untuk menurunkan pH larutan sampai 3 atau 4.

Reaksi-reaksi yang terjadi dalam analisa ini adalah :
                  OCl- + 2 KI + 2 HAs ----->  I2 + 2 KAs + Cl- + 2 H2O
      NH2Cl + 2 KI + 2 HAs ----->  I2 + KAs + KCl + NH4As
      I2 + kanji ----->  warna biru
      I2 + 2 Na2S2O3 ----->  Na2S4O6 + 2 NaI                                                             

Cairan pemutih (pengelantang) untuk pemutih pakaian (mencuci) banyak di jual di pasaran dengan berbagai merk dagang, misalnya bayclean, sunclean, dan lain-lainnya. Di dalam cairan pemutih tersebut terdapat  bahan aktif  NaClO yang umumya mempunyai kadar 5,25% (menurut label). Kadar NaClO tersebut dapat ditentukan melalui titrasi volumetric dengan Na2S2O3 sebagai larutan standart.