- Definisikan Masalah
- Buat Algoritma dan Struktur Cara Penyelesaian
- Menulis Program
- Mencari Kesalahan
- Uji dan Verifikasi Program
- Dokumentasi Program
- Pemeliharaan Program
Tuesday, March 19, 2013
Tahapan dalam Pemrograman
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah dalam
pemrograman dengan komputer adalah :
Belajar Memprogram dan Belajar Bahasa Pemrograman
Belajar memprogram tidak sama dengan belajar bahasa pemrograman. Belajar
memprogram adalah belajar tentang metodologi pemecahan masalah, kemudian
menuangkannya dalam suatu notasi tertentu yang mudah dibaca dan dipahami.
Sedangkan belajar bahasa pemrograman berarti belajar memakai suatu bahasa
aturan-aturan tata bahasanya, pernyataan-pernyataannya, tata cara pengoperasian
compiler-nya, dan memanfaatkan pernyataan-pernyataan tersebut untuk
membuat program yang ditulis hanya dalam bahasa itu saja. Sampai saat ini
terdapat puluhan bahasa pemrogram, antara lain bahasa rakitan (assembly),
Fortran, Cobol, Ada, PL/I, Algol, Pascal, C, C++, Basic, Prolog, LISP,
PRG, bahasabahasa simulasi seperti CSMP, Simscript, GPSS, Dinamo.
Berdasarkan terapannya, bahasa pemrograman dapat digolongkan atas dua kelompok
besar :
- Bahasa pemrograman bertujuan khusus. Yang termasuk kelompok ini adalah Cobol (untuk terapan bisnis dan administrasi). Fortran (terapan komputasi ilmiah), bahasa rakitan (terapan pemrograman mesin), Prolog (terapan kecerdasan buatan), bahasa-bahasa simulasi, dan sebagainya.
- Bahasa perograman bertujuan umum, yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi. Yang termasuk kelompok ini adalah bahasa Pascal, Basic dan C. Tentu saja pembagian ini tidak kaku. Bahasabahasabertujuan khusus tidak berarti tidak bisa digunakan untuk aplikasi lain. Cobol misalnya, dapat juga digunakan untuk terapan ilmiah, hanya saja kemampuannya terbatas. Yang jelas, bahasabahasa pemrograman yang berbeda dikembangkan untuk bermacam-macam terapan yang berbeda pula.
Berdasarkan pada apakah notasi bahasa pemrograman lebih “dekat” ke mesin
atau ke bahasa manusia, maka bahasa pemrograman dikelompokkan atas dua macam :
- Bahasa tingkat rendah. Bahasa jenis ini dirancang agar setiap instruksinya langsung dikerjakan oleh komputer, tanpa harus melalui penerjemah (translator). Contohnya adalah bahasa mesin. CPU mengambil instruksi dari memori, langsung mengerti dan langsung mengerjakan operasinya. Bahasa tingkat rendah bersifat primitif, sangat sederhana, orientasinya lebih dekat ke mesin, dan sulit dipahami manusia. Sedangkan bahasa rakitan dimasukkan ke dalam kelompok ini karena alasan notasi yang dipakai dalam bahasa ini lebih dekat ke mesin, meskipun untuk melaksanakan instruksinya masih perlu penerjemahan ke dalam bahasa mesin.
- Bahasa tingkat tinggi, yang membuat pemrograman lebih mudah dipahami, lebih “manusiawi”, dan berorientasi ke bahasa manusia (bahasa Inggris). Hanya saja, program dalam bahasa tingkat tinggi tidak dapat langsung dilaksanakan oleh komputer. Ia perlu diterjemahkan terlebih dahulu oleh sebuah translator bahasa (yang disebut kompilator atau compiler) ke dalam bahasa mesin sebelum akhirnya dieksekusi oleh CPU. Contoh bahasa tingkat tinggi adalah Pascal, PL/I, Ada, Cobol, Basic, Fortran, C, C++, dan sebagainya.
Kaidah-Kaidah Umum Pembuatan Flowchart Program
Dalam pembuatan flowchart Program tidak ada rumus atau patokan yang
bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran
dalam menganalisis suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart
yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan yang lainnya.
Namun secara garis besar setiap pengolahan selalu terdiri atas 3 bagian utama,
yaitu :
1. Input,
2. Proses
pengolahan dan
3. Output
Algoritma dengan pseudo-code
maks
← bilangan pertama
if (maks < bilangan kedua)
maks
← bilangan kedua
if (maks < bilangan ketiga)
maks ← bilangan ketiga
Notasi Penulisan Algoritma
Penulisan
algoritma tidak tergantung dari spesifikasi bahasa pemograman dan komputer yang
mengeksekusinya. Notasi algoritma bukan notasi bahasa pemograman, tetapi dapat
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa pemograman. Berikut adalah contoh notasi
algoritma.
1.
Notasi yang dinyatakan dalam kalimat deskriptif
Dengan otasi ini , deskriptif setiap langkah dijelaskan dengan bahasa yang jelas. Notasi ini cocok untuk algoritma yang pendek. Tapi untuk masalah algoritma yang panjang, notasi ini jelas kurang effektif. Selain itu pengkonversian notasi algoritma ke notasi bahasa program cendrung agak susah.
Contoh:
Algoritma mencari luas persegi panjang
Diketahui panjang dan lebar sebuah persegi panjang. Carilah luas dan keliling persegi panjang.
Deskripsi :
Dengan otasi ini , deskriptif setiap langkah dijelaskan dengan bahasa yang jelas. Notasi ini cocok untuk algoritma yang pendek. Tapi untuk masalah algoritma yang panjang, notasi ini jelas kurang effektif. Selain itu pengkonversian notasi algoritma ke notasi bahasa program cendrung agak susah.
Contoh:
Algoritma mencari luas persegi panjang
Diketahui panjang dan lebar sebuah persegi panjang. Carilah luas dan keliling persegi panjang.
Deskripsi :
a) Input
panjang persegi panjang.
b) Input lebar
persegi panjang.
c) Cari luas
persegi panjang dengan rumus; panjang kali lebar.
d) Cari
keliling persegi panjang dengan rumus; dua kali sisi panjang ditambah dua kali
sisi lebar.
e) Keluarkan
luas dan keliling sebagai output.
f) Penghitungan
selesai.
2.
Flow chart
Flow chart
atau bagan alir merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan
hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan
simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan
hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer). menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahasa pemrograman.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer). menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahasa pemrograman.
Notasi
penulisan algoritma dengan flow chart cocoknya untuk algoritma yang pendek.
Sementara untuk masalah algoritma yang panjang, notasi ini kurang effektif dan
penkorversian notasi algoritma ke notasi bahasa pemograman cendrung agak sukar.
Definisi Alogaritma
Algoritma secara
sederhana merupakan urutan langkah-langkah logis untuk menyelesaikan masalah
yang disusun secara sistematis. Ada juga yang
menyebutkan pengertian algortima adalah langkah detail yang ditunjukan untuk
komputer guna menyelesaikan suatu masalah. Namun, yang disebut algoritma ini
berbeda dengan program, karena algorima bersifat bebas terhadap bahasa
pemrogaraman.
secara umum, pihak
(benda) yang mengerjakan proses disebut pemroses (processor). Pemroses tersebut
dapat berupa manusia, komputer, robot atau alat-alat elektronik lainnya.
Pemroses melakukan suatu proses dengan melaksanakan atau “mengeksekusi”
algoritma yang menjabarkan proses tersebut.
Karena itu suatu Algoritma harus dinyatakan dalam bentuk yang dapat
dimengerti oleh pemroses.
Jadi suatu pemroses harus :
1. Mengerti setiap
langkah dalam Algoritma.
2. Mengerjakan operasi
yang bersesuaian dengan langkah tersebut.
Mekanisme Pelaksanan Algoritma Oleh Pemroses
Mekanisme Pelaksanan Algoritma Oleh Pemroses
Ciri
penting algoritma.
1.
Algoritma harus berhenti setelah
mengerjakan sejumlah langkah terbatas.
2.
Setiap langkah harus didefinisikan
dengan tepat dan tidak berarti-dua (Ambiguitas).
3.
Algoritma memiliki nol atau lebih
masukkan.
4.
Algoritma memiliki nol atau lebih
keluaran.
5.
Algoritma harus efektif (setiap langkah
harus sederhana sehingga dapat dikerjakan dalam waktu yang masuk akal).
Subscribe to:
Posts (Atom)