Konsep
pengukuran kinerja
(performance
measurement)
1. Pengertian
pengukuran kinerja
Pengukuran kinerja adalah proses di
mana organisasi menetapkan parameter hasil untuk dicapai oleh program, investasi, dan akusisi yang dilakukan. Proses pengukuran
kinerja seringkali membutuhkan penggunaan bukti statistik untuk menentukan tingkat kemajuan suatu organisasi dalam meraih tujuannya.
2. Maksud
dan fungsi dari pengukuran kinerja
a. Maksud
Maksud mendasar
dengan diadakannya pengukuran kinerja dalam sebuah perusahhan atau kinerja dari
karyawan adalah untuk meningkatkan
kinerja secara umum. apabila bila kemudian tidak dilakukan pengukuran kinerja
maka akan terjadi hal-hal berikut ini:
·
Bagaimana bisa tahu
mana-mana yang perlu dikembangkan?
·
Bagaimana bisa tahu
di mana harus mengalokasikan uang dan SDM?
·
Bagaimana bisa tahu
kinerja organisasi kita dengan lainnya?
·
Bagaimana bisa tahu
apakah kinerja kita sedang menaik atau menurun?
·
Bagaimana bisa tahu
mana-manakah program, metode, atau karyawan yang benar-benar menghasilkan yang
juga hemat secara biaya dan tepat secara tujuan?
b. Fungsi
Berikut adalah alasan mengapa organisasi mengadopsi
pengukuran kinerja (Behn, 2003)
·
Untuk Mengevaluasi
Yakni untuk
mengevaluasi seberapa baik suatu organisasi berkinerja. Proses evaluasi ini
terdiri dari dua variabel: data kinerja organisasi dan patokan yang menciptakan
suatu kerangka untuk menganalisis data kinerja tersebut.
·
Untuk Mengendalikan
Manajer memiliki kebutuhan untuk memastikan bahwa bawahan
mereka telah melakukan pekerjaan mereka secara benar. Organisasi pun
menciptakan sistem pengukuran yang menentuan tindakan tertentu apa yang harus
dilakukan oleh karyawan. Setelah itu, mereka pun mengevaluasi apakah sang
karyawan betul-betul telah melakukan apa yang telah ditugaskan kepada mereka
dan membandingkannya dengan standar kinerja.
·
Untuk Menganggarkan
Anggaran adalah perangkat mentah untuk meningkatkan kinerja.
Kinerja yang buruk tidak selalu berubah menjadi baik ketika dilakukan
pemotongan anggaran sebagai tindakan disipliner. Terkadang penaikan anggaran
lah yang menjadi jawaban untuk peningkatan kinerja.
·
Untuk Memotivasi
Para karyawan perlu diberikan
target yang signifikan untuk mereka raih dan lalu menggunakan ukuran kinerja
-termasuk target antara- untuk memfokuskan ernergi para karyawan dan memberikan
perasaan telah mencapai sesuatu. Target kinerja juga bisa mendorong munculnya
kreativitas dalam mengembangkan cara-cara yang lebih baik untuk mencapai suatu
tujuan.
·
Untuk Merayakan
Organisasi perlu memperingati
prestasi-prestasi yang mereka raih, karena ritual semacam peringatan ini bisa
mengikat orang-orang yang ada di dalam tim, memberikan mereka perasaan terikat.
Perayaan merupakan aktivitas yang mengeksplisitkan pengakuan atas prestasi dan
pencapaian.
·
Untuk Bisa Belajar
Pembelajaran merupakan suatu hal
yang dibutuhkan oleh organisasi untuk bisa terus berkembang. Pembelajaran ini
bisa didapat dengan mengevaluasi kinerja sendiri, semisal dengan
mengidentifikasi apa-apa saja yang berhasil dan yang tidak. Dengan mengevaluasi
hal ini, organisasi akan bisa pelajari alasan di balik kinerja baik dan buruk.
·
Untuk Mengembangkan
Organisasi harus belajar tentang
apa-apa yang harus dilakukan secara berbeda untuk memperbaiki kinerja. Oleh
karenanya organisasi membutuhkan umpan balik untuk menilai kesesuaian rencana
dan arahan serta target sehingga bisa didapatkan pengertian mana-mana saja
perihal yang perlu diperbaiki dan dikembangkan.
3. Metode
dalam pengukuran kinerja
Elemen pokok pengukuran
kinerja berdasarkan
berbagai definisi di atas adalah sebagai berikut:
1.
Menetapkan
Tujuan, Sasaran dan Strategi Organisasi
Tujuan
adalah pernyataan secara umum (belum secara eksplisit) tentang apa yang ingin
dicapai organisasi. Sasaran merupakan tujuan organisasi yang sudah dinyatakan
secara eksplisit dengan disertai batasan waktu yang jelas. Strategi adalah cara
atau teknik yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran.
Tujuan, sasaran, dan strategi tersebut ditetapkan dengan berpedoman pada visi
dan misi organisasi. Berdasarkan tujuan, sasaran dan strategi tersebut
selanjutnya dapat ditentukan indikator dan ukuran kinerja secara tepat.
2.
Merumuskan Indikator dan Ukuran Kinerja
Indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja
secara tidak langsung yaitu hal-hal yang sifatnya hanya merupakan
indikasi-indikasi kinerja. Ukuran kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara
langsung. Indikator kinerja dan ukuran kinerja ini sangat dibutuhkan untuk
menilai tingkat ketercapaian tujuan, sasaran dan strategi. Indikator kinerja
dapat berbentuk faktor-faktor keberhasilan utama (critical success factors) dan indikator kinerja kunci (key performance indicator). Faktor
keberhasilan utama adalah suatu area yang mengindikasikan kesuksesan kinerja
unit kerja organisasi. Area ini menggambarkan preferensi manajerial dengan
memperhatikan variabel-variabel kunci finansial dan nonfinansial pada kondisi
waktu tertentu. Faktor keberhasilan utama ini harus secara konsisten mengikuti
perubahan yang terjadi dalam organisasi. Sedangkan indikator kinerja kunci
merupakan sekumpulan indikator yang dapat dianggap sebagai ukuran kinerja kunci
baik yang bersifat finansial maupun nonfinansial untuk melaksanakan operasi dan
kinerja unit bisnis. Indikator ini dapat digunakan oleh manajer untuk
mendeteksi dan memonitor capain kinerja.
3.
Mengukur
Tingkat Ketercapaian Tujuan dan Sasaran-Sasaran Organisasi
Jika kita sudah mempunyai indikator dan ukuran
kinerja yang jelas, maka pengukuran kinerja bisa diimplementasikan. Mengukur
tingkat ketercapaian tujuan, sasaran dan strategi adalah membandingkan hasil
aktual dengan indikator dan ukuran kinerja yang telah ditetapkan. Analisis
antara hasil aktual dengan indikator dan ukuran kinerja ini menghasilkan
penyimpangan positif, penyimpangan negatif, atau penyimpangan.nol Penyimpangan
positif berarti pelaksanaan kegiatan sudah berhasil mencapai serta
melampaui indikator dan ukuran kinerja yang ditetapkan. Penyimpangan negatif berarti pelaksanaan kegiatan belum berhasil mencapai
indikator dan ukuran kinerja yang ditetapkan. Penyimpangan nol berarti pelaksanaan
kegiatan sudah berhasil mencapai atau sama dengan indikator dan ukuran kinerja
yang ditetapkan.
4.
Evaluasi
Kinerja
Evaluasi
kinerja akan memberikan gambaran kepada penerima informasi mengenai nilai
kinerja yang berhasil dicapai organisasi. Capaian kinerja organisasi dapat
dinilai dengan skala pengukuran tertentu. Informasi capaian kinerja dapat
dijadikan feedback dan reward-punishment, penilaian kemajuan organisasi dan
dasar peningkatan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas.
a.
Feedback
Hasil
pengukuran terhadap capaian kinerja dijadikan dasar bagi manajemen atau
pegelola organisasi untuk perbaikan kinerja pada periode berikutnya. Selain
itu, hasil ini pun bisa dijadikan landasan pemberian reward and punishment terhadap manajer dan anggota
organisasi.
b. Penilaian Kemajuan Organisasi
Pengukuran
kinerja yang dilakukan setiap periode waktu tertentu sangat bermanfaat untuk
menilai kemajuan yang telah dicapai organisasi. Kriteria yang digunakan untuk
menilai kemajuan organisasi ini adalah tujuan yang telah ditetapkan. Dengan
membandingkan hasil aktual yang tercapai dengan tujuan organisasi yang
dilakukan secara berkala (triwulan, semester, tahunan) maka kemajuan organisasi
bisa dinilai. Semestinya ada perbaikan kinerja secara berkelanjutan dari
periode ke periode berikutnya. Jika pada suatu periode, kinerja yang dicapai
ternyata lebih rendah daripada periode sebelumnya, maka harus diidentifikasi
dan ditemukan sumber penyebabnya dan alternatif solusinya.
c. Meningkatkan Kualitas Pengambilan Keputusan dan Akuntabilitas
Pengukuran
kinerja menghasilkan informasi yang sangat bermanfaat untuk pengambilan
keputusan manajemen maupun stakeholders.
Keputusan-keputusan yang bersifat ekonomis dan strategis sangat membutuhkan
dukungan informasi kinerja ini. Informasi kinerja juga membantu menilai
keberhasilan manajemen atau pihak yang diberi amanah untuk mengelola dan
mengurus organisasi.
Di samping
beberapa hal yang sudah disinggung di atas, pengukuran kinerja juga merupakan
salah satu faktor penting dalam pengimplementasian manajemen strategik. Hal ini
penting karena pengukuran kinerja merupakan salah satu tahapan dalam
siklus manajemen strategis.
Dengan
memahami siklus manajemen strategis tersebut dapat diketahui bahwa pengukuran
kinerja merupakan tahapan yang sangat vital bagi keberhasilan implementasi
manajemen strategis. Rencana strategis yang telah ditetapkan oleh
organisasi membutuhkan wahana untuk mewujudkannya dalam bentuk aktivitas
keseharian organisasi. Implementasi rencana strategis akan dapat mencapai
kualitas yang diinginkan jika ditunjang oleh pola pengukuran kinerja yang yang
berada dalam koridor manajemen strategis. Pengukuran kinerja yang dimulai dari
penetapan indikator kinerja dan diikuti dengan implementasinya memerlukan
adanya evaluasi mengenai kinerja organisasi dalam rangka perwujudan visi dan
misi organisasi.
Jadi,
diperlukan adanya suatu pengukuran kinerja terhadap manajer organisasi sektor
publik, sebagai orang yang diberi amanah oleh masyarakat. Pengukuran tersebut
akan melihat seberapa jauh kinerja yang telah dihasilkan dalam suatu periode
tertentu dibandingkan dengan yang telah direncanakan. Apabila dalam
melaksanakan kegiatannya ditemukan hambatan-hambatan ataupun kendala yang
mengganggu pencapaian kinerjanya, juga akan diungkapkan dalam pengukuran
kinerja tersebut. Pengukuran kinerja ini sangat penting baik bagi pihak yang
memberikan amanah maupun pihak yang diberi amanah. Bagi pemberi amanah,
pengukuran kinerja dapat digunakan untuk menilai kinerja para manajer sektor
publik, apakah mereka telah menjalankan tugasnya sesuai dengan yang diamanahkan
atau tidak. Sedangkan bagi yang diberi amanah, pengukuran dapat digunakan
sebagai media untuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan amanah yang telah
dipercayakan kepada mereka. Selain itu pengukuran kinerja juga dapat digunakan
sebagai umpan balik bagi mereka untuk mengetahui seberapa jauh prestasi
yang telah berhasil diraihnya
KONSEP PENGUKURAN KINERJA
(PERFORMANCE MEASUREMENT)
Disusun
oleh : Wiwin erwinasari
Jurusan : Teknik Tekstil
NPM
: 12010069
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL
2013-2014
No comments:
Post a Comment